Anewspatron.com, Jateng - Polda Jawa Tengah mengungkap fakta baru dari balik kasus penembakan istri TNI AD di Semarang, Jawa Tengah. Rupanya para pelaku mau melakukan aksinya karena dibayar sebesar Rp120 juta.

"Motifnya adalah memperoleh upah," kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Lutfhi dalam konferensi pers di Mapolda Jawa Tengah, Senin (25/7/2022).

Para pelaku diiming-imingi bayaran cukup besar. Bayaran tersebut diberikan oleh suami korban yakni Kopda Muslimin saat berada di rumah sakit (RS).

"Di RS suami korban melakukan telepon kepada eksekutor dengan tujuan untuk memberikan uang dari hasil penembakan. Transaksi sebesar Rp120 juta sebagai kompensasi tersebut dilakukan di minimarket sekitar 300 meter dari RS," beber Luthfi.

Setelah mendapat uang tersebut, para pelaku membagi hasil uang yang mereka dapat. Para pelaku pun akhirnya melarikan diri hingga akhirnya berujung ditangkap polisi.

Seorang istri anggota TNI bernama Rina Wulandari (34) ditembak oleh orang tidak dikenal di Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Usut punya usut, peristiwa ini diotaki oleh Kopda Muslimin yang merupakan suami dari korban sendiri.

Korban sendiri saat ini masih menjalani perawatan medis, sedangkan Kopda Muslimin saat ini masih diburu oleh tim gabungan TNI-Polri. Selain itu, lima kawanan penembak korban sudah berhasil ditangkap.(Red/ANP)