Anewspatron.com, Batam - Seperti diketahui dalam pemberitaan sebelumnya, Belasan Mahasiswa Kota Batam yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dipukul orang tak kenal (OTK) saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bea Cukai Batam, Senin (1/4/24).

Pasca pemukulan itu, DPD GMNI Kepri, Heri purba didampingi DPC GMNI kota Batam, Diki Candra membuat laporan ke polda, Selasa (9/4/24).

Diki Candra saat ditemui awak media ini mengatakan sebelumnya telah membuat laporan di Polresta barelang, yang menurutnya tidak digubris. 

“ Pasca pemukulan itu, GMNI tempuh jalur hukum”, Katanya saat ditemui awak media ini Selasa, (21/4/24).

Katanya lagi, “Kami sudah membuat laporan tgl 3 April yang lalu di polresta barelang, tapi kami merasa kami tidak diterima dengan alasan yang menurut kami tidak masuk logika, sehingga kami membuat laporan kembali ke Polda pada tanggal 9 april”, ungkap Diki.

Lebih lanjut ketua DPC GMNI kota Batam itu mengatakan sudah mengumpulkan bukti-bukti terkait pemukulan mahasiswai dan telah melampirkan dalam berkas laporannya di Polda. 

“Bukti yang kami kirim itu, kronologis kejadian, video pemukulan mahasiswa, dan juga ancaman-ancaman via WhatsApp saat pra demonstrasi”, Ucapnya.

Sementara itu ketua DPD GMNI Kepri, Heri purba menyayangkan terjadi pengroyokan kepada mahasiswa 

“ Rasanya belakangan ini ruang untuk menyampaikan aspirasi semakin tertutup, penganiayaan terhadap anggota GMNI yang terjadi di Kantor Bea Cukai Batam adalah bukti nyata dari demokrasi kita yang sudah masuk pada masa krisis”, Katanya saat dihubungi awak media ini melalui WhatsApp (21/4/24).

Heri menduga, OTK yang melakukan pengeroyokan merupakan suruhan bea cukai.

“ Dugaan sementara kami pelaku penganiayaan adalah suruhan Bea Cukai Batam, hal tersebut memang belum terbukti secara hukum, tapi publik pasti bisa merasakan pesan dari pelaku pemukulan tersebut”, Pungkasnya.

Lebih lanjut, ketua DPD Kepri itu mengungkapkan beberapa polisi dilokasi kejadian saat pengroyokan terjadi, tidak mengambil peran dan terkesan menonton.

“Sepertinya polisi juga menutup mata atas peristiwa tersebut, jelas beberapa polisi ada dilokasi tapi mengambil peran sebagai penonton”, Ungkap Heri.

Disisi lain, Ketua DPD GMNI Kepri itu juga berharap kepada penegak hukum untuk bisa mengungkap dalang penganiayaan di bea cukai Batam.

“ Tentunya saya berharap kepada Kapolda Kepri, Pak Yan Fitri Halimansyah agar bisa mengambil keputusan tepat terhadap laporan tersebut, kalau kemudian kasus ini juga tidak bisa diungkap oleh POLDA KEPRI maka hal tersebut akan menjadi tanda tanya besar”, Ucapnya.

Sementara itu Hingga berita ini diterbitkan, awak media ini masih berupaya menghubungi Pihak terkait untuk pemberitaan lebih lanjut.(Munir)