Anewspatron.com, Batam - Ketua DPC GMNI batam diki candra membantah ada pertemuan dengan premaan bayaran bea cukai tersebut, setelah aksi  damai GMNI Senin, 01/04/2024 membekas jelas pada sejarah pembukamman demokrasi Anti kritik di batam kepala BC (Bea Cukai) RIZAL  dengan carap premanisme di duga bayaran bea cukai.

Beredarnya surat pernyataan perdamain pengkeroyokan di depan kantor BC secara kekeluargaan sekelompok di duga preman bayaran Bea Cukai itu pemberitaan bohong alias HOAX, ini pencemaran nama baik Lembaga organisasi mahasiswa. pungkas ketua DPC Gmni Batam. 

Lanjut dikatakan diki foto surat pernyataan ini sama sekali tidak di ketahui.
Saya sudah konfirmasi minggu, 28/04/24  pada 10 anggota GMNI yang di catut dalam pernyataan itu mereka tidak mengetahui sama sekali, itu hanya mengakali.

Diki juga menjelaskan dirinya sudah konfirmasi sala satu anggota GMNI Andreas Duran Benediktus kenapa bisa ada foto kamu dan membuat pernyaatan itu; tanya  Diki Kepada Andreas yang kerap disapa Aan.

Dikatakannya  bohongi bang, alias di jebak perkiraan 15:30 sore saya di hubungan M.ningkeula untuk dimintai tolong antar pulang ternyata saya mala di bohongi Alias di jebak ketemu Preman itu dan saya tidak bisa berkutik, pungkas Aan menyampaikan Kepada Ketua DPC Gmni Batam Minggu, 28 April 2024.


Sampai saat ini saya belum bisa komunikasi dengan M.Ningkula. Gmni Batam akan mengambil langka-langka hukum mencatut pencemaran nama baik organisasi mahasiswa GMNI Batam akan kami laporkan ke pihak hukum, Ujar diki Selaku Pimpinan Cabang di Batam terang Aan saat dikonfirmasi awak media ini.

“ Lebih lanjut ketua Cabang diki mengatakan kami memintak polda kepri tetap usut dugan preman bayaran BEA CUKAI Batam, ini sudah menjadi Langkah-langkah mempermudah penyidikan aktor intelektual dalam kasus pengkeroyokan mahasiswa GMNI dengan adanya mencuat surat bohong/HOAX Ke public oleh media,” Ucapnya.

Dalam dekat ini GMNI Batam dan DPD GMNI Kepri akan melaksanakan Aspirasi Mahasiswa Jillid II (dua) Aksi damai Depan Kantor Bea Cukai, tegas diki mengahiri.(Nir**)