Tong Gas Ukuran 3 Kg Masih Dalam Kondisi Kosong, Sudah Seminggu Mengalami Kelangkaan dan Menghilang di Pasaran
Anewspatron.com, Kundur_Karimun - Kabar duka terkait hilangnya Liquified Petroleum Gas (LPG) ukuran 3 Kg dari pasaran di pulau Kundur, menjadi peristiwa yang sangat miris bagi emak-emak yang hilir mudik membawa tong Gas kesana kemari di berbagai tempat warung pengecer, namun tidak satu tempat pun yang menjual gas ukuran 3 Kg yang di peruntukan untuk masyarakat miskin.

Gas LPG ukuran 3 Kg yang biasa kita sebut Gas melon, tidak terlihat di pasaran atau putus di Tanjung Batu sudah kurang lebih seminggu belakangan, namun sampai saat ini belum ada tindak yang dibuat oleh pemerintah Kabupaten Karimun, khususnya Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi (Disperindagkop).

Selain itu, Dewan Perwakilan Rakyat DPRD Kabupaten Karimun, yang membidangi Perdagangan Perindustrian dan Koperasi juga seharusnya mengambil sikap terkait hal yang saat ini menjadi keluhan masyarakat.

Dipilihnya para wakil rakyat yang saat ini duduk di kursi empuk di salah satu Gedung megah yang dibangun mengunakan uang rakyat, dijalan Canggai Putri Kabupaten Karimun, dan dihuni oleh orang-orang hebat yang digaji oleh rakyat, terkesan tidak berbuat apa-apa dan terkesan membiarkan masyarakat menjerit, terhadap langkanya Gas LPG ukuran 3 Kg, di pulau Kundur.

Hilangnya Gas ukuran 3 Kg di pasaran, di keluhkan oleh Azizah (43) salah seorang pedagang makanan di pulau Kundur.

Azizah yang sempat diminta tanggapannya oleh awak media ini saat berkeliling mencari gas, pada Selasa (11/6/2024) mengatakan.

Menurutnya Gas ukuran 3 Kg putus dan hilang dipasaran sudah seminggu lebih, hal tesebut sudah membuat para ibu-ibu rumah tangga menjadi ketar-ketir, apa lagi saya  yang mamang berjualan setiap hari, katanya.

Azizah mengharap ada kebijakan dari pemerintah daerah Kabupaten Karimun, khusunya Bapak Bupati sebagai orang nomor Wahid, untuk mengambil sikap terkait Gas ukuran 3 Kg, yang mulai kerap mengalami kelangkaan, agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, khusunya di pulau Kundur.

Azizah juga meminta, agar pihak yang berwenang untuk mengecek ukuran atau isi Gas yang berukurang 3 Kg yang beredar, mengingat banyaknya berita yang beredar bahwa ukuran atau isinya kerap tidak cukup sebagai mana yang tertulis 3 Kg, tutur Azizah penuh harap.

Secara terpisah tokoh masyarakat Kundur, HM.Asyura, S.E., M.Mp, yang dihubungi oleh awak media ini melalui sambungan ponselnya, untuk diminta tanggapannya terkait kelangkaan Gas LPG 3 Kg di Pulau Kundur, Selasa (11/6).

Menurutnya, kelangkaan dan menghilangnya Gas yang di peruntukan untuk masyarakat miskin dengan ukuran 3 Kg tersebut, seharusnya tidak boleh putus berlama-lama, karena sudah 99% rumah tangga menggunakan gas sebagai kebutuhan rumah tangga.

Selain untuk rumah tangga Gas juga sangat dibutuhkan oleh para pedagang kecil yang berjualan makanan dan minuman yang hanya sekedar mencari kehidupan untuk menutupi kebutuhan keluarga mereka, ungkapnya.

Kendati demikian, HM.Asyura meminta dan berharap agar pemerintah Kabupaten Karimun khususnya Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi (Disperindagkop) untuk mencari jalan keluar kelangkaan Gas LPG 3 Kg, yang sudah menjadi barang pokok penting bagi kehidupan setiap rumah tangga dan juga para pedagang kecil.

Hal tersebut juga sudah sangat membuat masyarakat pulau Kundur menjadi bingung dan merasa Pemerintah Kabupaten seolah-olah tidak mau tau dan acuh, terhadap kelangkaan gas yang belakangan ini kerap terjadi, tutur HM.Asyura. (Majid)