Anewspatron.com, Karimun - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi (FEB UNJA) dan Universitas Karimun (UKA) telah meresmikan program pengabdian masyarakat internasional di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, yang menandai langkah signifikan dalam upaya pemberdayaan masyarakat berbasis akademik.

Inisiasi program ini ditandai dengan penandatanganan Implementasi Kerja Sama (Implementation Arrangement) yang dilaksanakan bersamaan dengan seremoni pembukaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional di Desa Penarah, Kabupaten Karimun.

Kolaborasi antar-institusi ini mencerminkan komitmen terhadap pengembangan masyarakat melalui pendekatan akademis yang terstruktur dan berkelanjutan.


Acara penandatanganan yang berlangsung di Balai Desa Penarah, dihadiri lebih dari 150 peserta, termasuk team dari kedua institusi akademik, perwakilan pemerintah daerah kecamatan belat, tokoh masyarakat setempat, serta delegasi internasional dari negara tetangga. 
Suasana Balai Desa yang dihiasi dengan ornamen tradisional Melayu Kepulauan Riau mencerminkan perpaduan harmonis antara kearifan lokal dan visi global yang menjadi inti dari kerjasama tersebut.

Lima pihak utama yang menandatangani kerjasama ini adalah Prof. Dr. Shofia Amin, S.E., M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi ; Said Nuwrun.T., S.I.Kom., M.Si, Sebagai Wakil Rektor I Universitas Karimun; Dr. Etik Umiyati, SE. M.Si. Mewakili Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Jambi; Haryati, S.Ikom., M.Ikom. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Karimun, dan Abdulrahman, S.Pd. Jas. selaku Kepala Desa Penarah, Kecamatan Belat, Kabupaten Karimun. 

Perwakilan team, dalam sambutannya yang menginspirasi, menekankan signifikansi kerjasama ini dalam konteks yang lebih luas. "Program pengabdian masyarakat internasional ini bukan hanya tentang mengintegrasikan keahlian akademik dengan kebutuhan nyata masyarakat. Akan tetapi ini adalah tentang membangun jembatan antara pengetahuan global dan kearifan lokal, antara teori dan praktek, antara kampus dan masyarakat. 
Dengan melibatkan perspektif internasional, kami berharap dapat membawa inovasi dan solusi yang lebih komprehensif bagi pengembangan Desa Penarah dan menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia," ujarnya. 

Said Nuwrun.T., S.I.Kom., M.Si dari Universitas Karimun, dalam pidatonya, menyoroti potensi besar yang dimiliki oleh Desa Penarah. "Kerjasama ini membuka pintu bagi internasionalisasi pembangunan desa wisata di Indonesia. Desa Penarah, dengan keindahan alamnya yang menakjubkan dan kekayaan budayanya yang unik, memiliki semua elemen untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia. Melalui program ini, kami tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan Desa Penarah ke panggung global, tetapi juga membawa pengalaman dan pengetahuan internasional untuk memperkaya pembangunan masyarakat lokal," jelasnya.

Dalam paparan komprehensif yang disampaikan, Tim Pengabdian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi yang terdiri dari Prof. Dr. Junaidi, S.E., M.Si, Dr. Drs. Zulgani, M.P, Parmadi, S.E., M.E, dan Dwi Hastuti, S.E., M.Sc mengungkapkan pentingnya keberlanjutan program dengan adanya lima pilar utama program kerjasama ini. Pilar pertama berfokus pada pelatihan produksi dan aplikasi pupuk organik dengan standar internasional. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Pilar kedua melibatkan penelitian kolaboratif lintas negara yang akan mengkaji dampak ekonomi dan ekologis penggunaan pupuk organik di kawasan pesisir. Studi ini direncanakan akan melibatkan kontribusi para peneliti dari berbagai universitas di kawasan Asia Tenggara, menjamin perspektif yang komprehensif dan relevan secara regional.
Pilar ketiga, lanjut, adalah pengembangan model bisnis ekowisata berbasis pemberdayaan masyarakat. "Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah pengembangan wisata di Desa Penarah memberikan manfaat langsung bagi masyarakat lokal," tegasnya.

 Pilar keempat adalah program pertukaran mahasiswa dan dosen internasional untuk riset terapan, yang akan membawa perspektif segar dan inovatif dalam pengembangan desa. Pilar kelima adalah pendampingan dalam pengembangan produk wisata berbasis potensi lokal dengan sentuhan global. 

Abdul Rahman, S.Pd. Jas., selaku Kepala Desa Penarah, dalam sambutannya yang penuh semangat, menyambut antusias inisiatif ini. "Hari ini menandai babak baru dalam sejarah Desa Penarah. Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan dukungan dari Universitas Jambi dan Universitas Karimun. Program ini bukan hanya akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kami, tetapi juga membuka wawasan kami terhadap standar internasional dalam pengembangan desa wisata. Kami siap bekerja keras dan belajar untuk mewujudkan impian menjadikan Desa Penarah sebagai destinasi wisata berkelanjutan kelas dunia," ungkapnya dengan penuh keyakinan.

Salah satu highlight dari acara ini adalah presentasi dari Rudziah Binti Mohd Darus SC., ME., seorang pakar pengembangan desa wisata dari Malaysia. Dalam presentasinya yang memukau, Rudziah berbagi pengalaman sukses Malaysia dalam mengembangkan desa-desa wisata yang kini menjadi destinasi populer di Asia Tenggara. "Kunci keberhasilan adalah kolaborasi yang erat antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat lokal. Desa Penarah memiliki potensi yang luar biasa, dan dengan kerjasama ini, saya yakin desa ini bisa menjadi model pengembangan desa wisata yang berkelanjutan tidak hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk kawasan ASEAN," ujarnya. 

Program kerjasama yang direncanakan berlangsung selama lima tahun ini akan dievaluasi secara berkala setiap enam bulan. Tim evaluasi akan terdiri Dari Fakultas Ilmu Social Dan Humaniora Universitas Karimun, pemerintah daerah dalam hal ini kecamatan belat, dan pakar internasional. "Evaluasi berkala ini penting untuk memastikan bahwa program berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak positif yang terukur bagi masyarakat.

Warga Desa Penarah menyambut positif program kerjasama ini. Seorang tokoh masyarakat setempat menyampaikan, "Kami sangat antusias dengan adanya program ini. Ini bisa jadi kesempatan bagus untuk memajukan desa kami, terutama di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif." Ia menambahkan bahwa masyarakat siap berpartisipasi aktif dan berharap program ini bisa membawa manfaat nyata. "Kami ingin belajar cara-cara baru untuk mengembangkan potensi desa, dan berharap ada pelatihan-pelatihan yang bisa meningkatkan keterampilan kami," ujar seorang pemuda desa.
Sementara itu, beberapa petani lokal mengungkapkan harapan mereka agar program ini bisa membantu meningkatkan hasil pertanian dan membuka peluang pasar yang lebih luas untuk produk-produk desa.
Sebelum acara penandatanganan, delegasi dari kedua universitas beserta perangkat desa dan pakar internasional melakukan kunjungan lapangan ke pabrik sagu lokal di Desa Penarah. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari proses produksi sagu dan mengidentifikasi potensi pengembangan industri ini sebagai salah satu penopang ekonomi desa. 
Setibanya di pabrik, rombongan disambut oleh pemilik pabrik yang kemudian memberikan penjelasan mendetail tentang proses pengolahan sagu, mulai dari pemilihan batang sagu berkualitas hingga tahap akhir pengemasan tepung sagu. Para akademisi dan pakar internasional tampak antusias mengamati setiap tahapan produksi, sesekali mengajukan pertanyaan terkait efisiensi proses dan kendala yang dihadapi. Mereka juga berdiskusi tentang potensi pengembangan produk turunan sagu yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. 

Selama kunjungan, terungkap beberapa tantangan yang dihadapi industri sagu lokal, seperti keterbatasan teknologi pengolahan, kurangnya diversifikasi produk, dan kesulitan dalam menembus pasar yang lebih luas. Menanggapi hal ini, tim akademisi mengusulkan beberapa solusi potensial, termasuk penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan efisiensi produksi, pengembangan produk inovatif berbasis sagu, serta strategi pemasaran yang lebih efektif. Kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan berharga bagi para peserta, tetapi juga membuka peluang kolaborasi antara pihak akademisi, pemerintah daerah, dan pelaku industri lokal untuk mengembangkan potensi sagu sebagai komoditas unggulan daerah. 

Dengan diresmikannya kerjasama ini, baik Universitas Jambi maupun Universitas Karimun berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dalam pengabdian masyarakat dan pembangunan daerah. Program ini tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Penarah, tetapi juga menjadi model kerjasama yang dapat direplikasi di daerah-daerah lain di Indonesia, memadukan 

Sebagai penutup, Tim menyampaikan, "Hari ini kita tidak hanya menandatangani sebuah perjanjian, tetapi kita juga menandai dimulainya sebuah perjalanan. Perjalanan menuju Desa Penarah yang lebih sejahtera, lebih berkelanjutan, dan siap menyambut dunia. Mari kita bekerja sama, belajar bersama, dan tumbuh bersama dalam mewujudkan impian ini." (Majid)