Anewspatron.com, Babel - Sebagai wujud kepedulian terhadap pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan dan dalam upaya pelestarian alam, PT Timah Tbk, menanam 48.000 batang pohon dalam  gerakan penghijauan di Bangka belitung.

Penanaman pohon tersebut juga merupakan komitmen sebagai langkah penting dalam memastikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian alam.

Rilis tertulis yang diperoleh media ini pada Jum'at (23/08/2024), PT Timah menyatakan bahwa pengelolaan lingkungan yang terintegrasi dilakukan sejak tahap eksplorasi, produksi, hingga pasca-operasi.

Selain itu, PT Timah menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap tahapan operasionalnya, dengan tujuan untuk meminimalisir dampak terhadap lingkungan dan memaksimalkan manfaat bagi masyarakat serta ekosistem sekitar,” 

Anggi Siahaan, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah, melalui rilis yang di terima media ini, menyampaikan.

Program pengelolaan lingkungan PT Timah meliputi reklamasi, penghijauan, pengelolaan limbah, penggunaan energi baru dan terbarukan, restorasi karang, serta pelestarian keanekaragaman hayati merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan

Dan yang tak kalah penting, upaya signifikan yang dilakukan adalah penghijauan, di mana PT Timah berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, kelompok pemuda, masyarakat, dan nelayan untuk menanam pohon. Pada perayaan HUT ke-48, perusahaan  menggalakkan gerakan penanaman 48.000 pohon di wilayah operasional.

Selain itu, PT Timah juga mendukung program Semarak Babel yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Program ini bertujuan untuk mengurangi lahan kritis di wilayah Babel, kendati PT Timah juga fokus pada penanaman mangrove di pesisir pantai, dengan target penanaman 45.000 pohon mangrove pada tahun ini.

Dalam hal reklamasi, PT Timah melakukan reklamasi baik di darat maupun di laut. Reklamasi darat dilakukan melalui revegetasi atau penanaman, di mana pada tahun 2023, PT Timah berhasil mereklamasi lahan seluas 299,47 hektar.

Dan untuk tahun 2024, perusahaan merencanakan reklamasi lahan seluas 396,5 hektar, sementara untuk reklamasi laut dilakukan melalui penenggelaman terumbu buatan, penanaman mangrove, restocking kepiting bakau, dan pemasangan penahan abrasi.

Sebagai bagian dari inisiatif lingkungan hijau, PT Timah juga berupaya mengurangi emisi karbon, mengelola limbah secara bertanggung jawab, dan melestarikan keanekaragaman hayati.

"Perusahaan akan terus berinovasi dan berupaya mewujudkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, perusahaan berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi kelestarian lingkungan demi kesejahteraan masyarakat,” tutup Anggi Siahaan, melalui rilis tertulisnya.(Majid)